REVISITING THE BELIS TRADITION
Legal and Islamic Perspectives on the Use of Elephant Ivory as Dowry in Lamaholot Society
Keywords:
belis, Elephant Ivory, Conservation Law, MUI Fatwa, Ecosystem Preservation, Lamaholot Tradition, DowryAbstract
The belis tradition involving elephant ivory in the Lamaholot Tribe community in East Flores holds significant cultural value as a symbol of respect for women in marriage. However, this tradition faces legal and ecological challenges, as elephant ivory comes from protected wildlife, as regulated under Law No. 32 of 2024 on the Conservation of Biological Natural Resources and Their Ecosystems and Fatwa No. 04 of 2014 by the Indonesian Council of Ulama (MUI) on the Preservation of Endangered Species to Maintain Ecological Balance. This study aims to analyze the use of elephant ivory as belis from the perspective of positive law and Islamic law, employing a qualitative method based on a literature review. The findings reveal that the use of elephant ivory as belis violates conservation laws and contravenes Islamic principles, which prohibit the hunting and illegal trade of endangered species. Moreover, this tradition imposes an economic burden on men within the community. The study concludes that the belis tradition needs to be revised to align with positive law, Islamic values, and ecological sustainability principles. This research highlights the need for community education and the development of symbolic alternatives for beliefs that respect tradition while preserving environmental sustainability.
Downloads
References
Alfatih, Abu. “Pandangan Islam tentang Mahar.” Suara Mhammadiyah, 2019.
Ama, Kornelis Kewa. “Gading Gajah: Mahar Kawin yang Membebani Keluarga.” KOMPAS, 2010.
Ansar, Majid. “BELIS GADING GAJAH TRADISI PERKAWINAN MASYARAKAT LAMAHOLOT DI ILE APE KABUPATEN LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.” Diploma, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, 2018. https://eprints.unm.ac.id/11806/.
Astuti, Nur Azizah Rizki. “KLHK Bongkar Jaringan Perdagangan Online Gading Gajah.” detikNews, 2019.
———. “KLHK Bongkar Jaringan Perdagangan Online Gading Gajah.” detiknews. Diakses 28 Januari 2024. https://news.detik.com/berita/d-4529972/klhk-bongkar-jaringan-perdagangan-online-gading-gajah.
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Waadillatuhu Jilid 9. Disunting oleh Abdul Hayyie al-Kattani Dkk. Vol. 9. Depok: Gema Insani, 2007.
Bangun, Philippe. “Efektivitas Kerjasama WWF Indonesia-BBSKDA Riau Dalam Memerangi Perdagangan Ilegal Gading Gajah Sumatera Di Provinsi Riau 2010-2015.” Journal of International Relations 3 (2017): 74–83.
Christoper Desmawangga. “Pria Asal NTT Diciduk Usai Kedapatan Membawa Empat Gading Gajah dari Malaysia, Begini Nasibnya.” Tribunkaltim.co. Diakses 28 Januari 2024. https://kaltim.tribunnews.com/2019/12/13/pria-asal-ntt-diciduk-usai-kedapatan-membawa-empat-gading-gajah-dari-malaysia-begini-nasibnya.
Febriyanti, Dewinta, Fachruddin Majeri Mangunjaya, Gugah Praharawati, Tatang Mitra Setia, dan Yeremiah R. Tjamin. “Public Response and the Role of New Media in Dissemination of MUI Edict No. 4/2014 on Illegal Wildlife Trade.” Journal of Tropical Biodiversity 3, no. 1 (2 Desember 2022): 1–13. https://doi.org/10.59689/bio.v3i1.143.
Fery Rahmat Angriawan Bagu dkk. “Peran Japesda dalam Penguatan Kebijakan Konservasi Lingkungan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2024.” Jurnal Publikasi Ilmu Hukum, 2024.
Hafizd, Teuku Abdul, Yeremiah Rubin Camin, dan Fachruddin Majeri Mangunjaya. “Tingkat Persepsi Dan Kesadaran Masyarakat Desa Tanjung Beringin Terhadap Fatwa MUI No. 04 Tentang Perlindungan Satwa Langka Untuk Keseimbangan Ekosistem.” Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1, no. 01 (27 Desember 2017). https://doi.org/10.47313/jkik.v1i01.335.
Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Presiden Republik. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2024,” 2024.
Indonesia, Republik. “Undang undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” 2012.
Jalil, Abdul. “Penyelundupan Gading Gajah Kerdil Kalimantan, Korban Status Sosial Perkawinan.” liputan6.com, 17 Juli 2019. https://www.liputan6.com/regional/read/4014324/penyelundupan-gading-gajah-kerdil-kalimantan-korban-status-sosial-perkawinan.
Jatmika, M. Widi, A. Z. Soh, B. Patty, P. C. Kudu, dan A. M. Zesi. Sejarah daerah Nusa Tenggara Timur. Disunting oleh Sutrisno Kutoyo. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1977. https://repositori.kemdikbud.go.id/27448/.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “KLHK Bongkar Jaringan Perdagangan Online Gading Gajah,” 29 April 2019. https://ppid.menlhk.go.id/berita/berita-foto/1750/klhk-bongkar-jaringan-perdagangan-online-gading-gajah.
———. “Perdagangan Ilegal Gading Gajah Ancam Kelestarian Populasi Gajah Di Indonesia.,” Mei 2019. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/4864/perdagangan-ilegal-gading-gajah-ancam-kelestarian-populasi-gajah-di-indonesia.
Mahkamah Agung RI. “Instruksi Presiden No 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI).” Mahkamah Agung RI, 1991.
Majelis Ulama Indonesia, Hayu S. Prabowo, Imran SL Tobing, Ahmad Sudirman Abbas, Chairul Saleh, Sunarto, Mifta Huda, Taufik Mei Mulyana, dan Fachruddin M. Mangunjaya. Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem: Penuntun Sosialisasi Fatwa MUI No 4, 2014, tentang Fatwa Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Keseimbangan Eksosistem. LPLH-SDA MUI, 2017.
Mangunjaya, Fachruddin Majeri, Chantal Elkin, Gugah Praharawati, Imran S L Tobing, dan Yeremiah R Tjamin. “Protecting Tigers with A Fatwa: Lesson Learn Faith Base Approach for Conservation.” Asian Journal of Conservation Biology 7, no. 1 (2018): 78–81.
MUI. “Fatwa MUI No. 4 Tahun 2014, Tentang Pelestarian Satwa Langka.” MUI, 2014.
Nono, Fredirikus. “MBELIS: SEBUAH TRADISI PERKAWINAN SUKU DAWAN (Suatu Studi Komparatif atas Hukum Perkawinan Gereja katolik).” JJurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso ) 7 No 1 (2022): 39–50.
Prawira, Eko Yudha, Yeremiah Rubin Camin, dan Fachruddin M. Mangunjaya. “Pengaruh Sosialisasi Fatwa MUI N0. 4 Tahun 2014 Tentang Pelestarian Satwa Langka Terhadap Tingkat Pengetahuan, Persepsi, Dan Preferensi Masyarakat Di Kawasan Penyangga Kawasan Nasional Ujung Kulon, Banten.” Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1, no. 01 (27 Desember 2017). https://doi.org/10.47313/jkik.v1i01.334.
Rahmadi R. “Digagalkan, Tiga Kasus Penyelundupan Gading Gajah Melalui Pelabuhan Nunukan.” Mongabay.co.id, 21 Mei 2017. https://www.mongabay.co.id/2017/05/21/digagalkan-tiga-kasus-penyelundupan-gading-gajah-melalui-pelabuhan-nunukan/.
Republik Indonesia. UU No. 32 Tahun 2024 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Pub. L. No. 32, 32 (2024). http://peraturan.bpk.go.id/Details/295135/uu-no-32-tahun-2024.
Rodliyah, Siti, Andrik Purwasito, Bani Sudardi, dan Wakit Abdullah. “Between Economic Burden and Cultural Dignity: Belis in the Marital Custom of the NTT Society.” Unnes Journals 9, no. 1 (2017): 92–103. https://doi.org/10.15294/komunitas.v9i1.8672.
Rongan, Ismail Mutalib. “Konstruksi Sosial Mahar Gading (Studi Pernikahan Masyarakat Wulandoni Kabupaten Lembata).” Universitas Muhammadiyah Makassar, 2018. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4958-Full_Text.pdf.
———. “Konstruksi Sosial Mahar Gading (Studi Pernikahan Masyarakat Wulandoni Kabupaten Lembata).” Digilibadmin.Unismuh.Ac.Id, 2018.
Sardari, Ahmad Asif. “Belis dalam Perkawinan Masyarakat Islam Lamaholot di Flores Timur Perspektif Hukum Islam.” Al-Qadau 3, no. 2 (2018): 91–102.
Stanis Deri Lamak1, Mikhael Rajamuda Bataona2, Innosensia E.I.Ndiki Satu3. “Makna Belis Gading Dalam Adat Lamaholot The Meaning Of Belis Ivory In The Lamaholot Tradition ( Case Study In Puor Village , Wulandoni District , Lembata Regency ).” Deliberatio 4, no. 1 (2024).
Subarkah, Andi. Al Qur’anulkarim Terjemahan Perkata dan Tajwid Berwarna. Disunting oleh Muhammad Cecep Sodikin. Pertama. Bandung: Cordoba, 2015.
Sukmantoro, Wishnu, dan Agus Suyitno. “ELEPHANT TUSKS AND BELIS TRADITION BY LAMAHOLOT COMMUNITY IN EAST NUSA TENGGARA, INDONESIA.” Jurnal Nusa Sylva 23, no. 2 (2023): 73–87. https://doi.org/10.31938/jns.v23i2.688.
Suny, Agnesty. “Adonara : ‘ Tanah Mahar Gading Tapi Tak Pernah Lahirkan Gajah .’” Academia.edu, 2024.
Susilo, Budi. “Penyelundupan 10 Gading Gajah Via Tunon Taka Nunukan Terbongkar, Pelaku Sebut tuk Mahar Pernikahan.” Tribun Kaltim, 16 Juli 2019. https://kaltim.tribunnews.com/2019/07/16/penyelundupan-10-gading-gajah-via-tunon-taka-nunukan-terbongkar-pelaku-sebut-tuk-mahar-pernikahan?page=all.
Tokan, Frans Bapa, FAP Kelen, dan Apolonaris Gai. “Menelaah Konversi Belis Gading Gajah dalam Perspektif Tindakan Sosial Max Weber di Desa Kolaka, Kabupaten Flores Timur.” Warta Governare: Jurnal Ilmu … 1, no. 2 (2020): 167–80.
Wandesford-Smith. “CITES and the international trade in endangered species.” Sharing Electronic Resources and Laws on Crime, 2016.
Wihelmince, Yohana. “Sejarah Gading Dan Mas Kawin Masyarakat Flores.” rri.co.id - Portal berita terpercaya. Diakses 30 Agustus 2024. https://rri.co.id/index.php/features/937116/sejarah-gading-dan-mas-kawin-masyarakat-flores.
Yovanda. “Digagalkan, Tiga Kasus Penyelundupan Gading Gajah Melalui Pelabuhan Nunukan.” Mongabay, Situs Berita Lingkungan, 2017.
———. “Digagalkan, Tiga Kasus Penyelundupan Gading Gajah Melalui Pelabuhan Nunukan.” Diakses 28 Januari 2025. https://www.mongabay.co.id/2017/05/21/digagalkan-tiga-kasus-penyelundupan-gading-gajah-melalui-pelabuhan-nunukan/.






